Sore itu, daripada gabut, setelah menyelesaikan beberapa urusan kerjaan, aku mengajak temanku, Nur, untuk main ke Hutan Bambu Surabaya. Soalnya aku udah sering lihat fotonya di Instagram dan kelihatan menarik, mirip-mirip dengan hutan bambu di Jepang. Yah, walaupun aku sadar sih, miripnya masih ala-ala aja. Setelah membaca beberapa review traveler di Google Maps (aku memang hobi baca review sebelum ke tempat wisata), akhirnya kami putuskan berangkat sekitar jam setengah lima sore dari daerah Dukuh Kupang.
Lokasi Hutan Bambu Surabaya ini ada di kawasan Sukolilo, Surabaya Timur. Tempatnya satu area dengan Taman Harmoni Surabaya, sebuah taman kota luas yang sering dipakai warga buat jalan-jalan sore atau olahraga ringan. Menariknya, Hutan Bambu ini dulunya adalah bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang disulap oleh Pemerintah Kota Surabaya jadi ruang terbuka hijau. Dulu bisa kubayangin pasti kotor dan bau sampah, tapi sekarang diubah jadi deretan hutan bambu raksasa yang fotogenik. Salut juga dengan ide Pemkot yang bisa mengubah lahan bekas TPA jadi destinasi wisata alternatif.
Perjalanan menuju Sukolilo sore itu lumayan macet karena jam pulang kerja. Kami sampai sekitar pukul lima sore lebih sedikit, dan langit sudah mulai meredup. Saat tiba, suasananya cukup sepi—tidak ada penjaga maupun pengunjung lain. Kami pun segera memarkir motor dan langsung masuk ke area hutan bambu.
0 comments:
Posting Komentar