Trip ini merupakan rangkaian perjalanan ke China-Tibet-Singapura-Malaysia yang aku lakukan dari 21 Maret 2025 - 15 April 2025. Part selanjutnya dari setiap postingan akan aku link di bagian paling bawah setiap cerita.
Akhir Februari 2025
Seperti udah kuceritakan sebelumnya, aku menetapkan China sebagai negara yang kukunjungi tahun 2025. Ini memang kebiasaanku setiap tahun, traveling sebuah negara yang bisa bikin semangatku naik sekaligus memacu adrenalin. Negeri ini menawarkan kombinasi budaya, sejarah, dan lanskap alam yang luar biasa, dan aku berencana mengeksplorasi tiga provinsi utama. Pertama, Yunnan, dengan pesona kota Kunming, Lijiang, Shangri-La, dan Dali yang penuh warna dan budaya etnis. Lalu perjalanan akan berlanjut ke Tibet, menuju Lhasa, Danau Yamdrok, Shigatse, hingga petualangan seru ke Everest Base Camp—destinasi impian para pencinta alam. Terakhir, aku menutup rangkaian perjalanan di Sichuan, provinsi yang terkenal dengan panda raksasa di Chengdu dan keindahan Jiuzhaigou yang memesona.
Tanpa terasa, waktu sudah menunjukkan akhir Februari. Artinya..waktu keberangkatan sudah semakin dekat, dan aku harus segera mengurus visa China. Aku harus membuat Visa China lebih awal karena aku harus mengirimkannya terlebih dahulu ke Asia Odissey Travel untuk mereka membuat Tibet Travel Permitku. Karena aku tinggal di Solo, maka kota terdekat untuk mengurus visa adalah Konsulat Jenderal China di Surabaya, yang tepatnya beralamat di Lantai 5 Gedung Spazio, Jalan Mayjend Soengkono 105, Dukuh Pakis, Surabaya. Sebelumnya aku udah pernah punya pengalaman bikin Visa China di 2017, jadi gambaran kasarnya kurang lebih ada. Tapi karena ini sudah 2025, aku yakin tentunya sudah ada beberapa poin yang berbeda, dan tentunya persyaratannya jauh lebih ketat.
Hari ini kebetulan aku sedang di Surabaya karena urusan kerjaan. Well, sebenarnya urusannya udah selesai kemarin (Rabu), jadi Kamis ini seharian di penginapan memang khusus aku gunakan untuk menyiapkan persyaratan yang seabrek untuk pengajuan Visa. Seperti biasa sebelumnya aku membuka situs resmi pusat pengajuan Visa China disini:
Disitu disebutkan dokumen dasar yang harus kita persiapkan dan bawa ke kantor visa China adalah seperti ini:
Namun tentunya tidak sesimpel itu aja ya. Selain membuka dan mempelajari situs itu, aku juga membuka postingan member grub Backpacker International, aku baca dari yang postingan-postingan terbaru untuk memastikan apa saja berkas yang harus kupersiapkan. Dari situ aku mendapatkan kesimpulan inilah hal-hal yang harus dipersiapkan dan dicermati:
Untuk mengisi pengalaman kerja, jika kerja sendiri/freelance maka employers, supervisor diisi nama kita sendiri/perusahaan kita sendiri. Isi cukup 5 tahun terakhir saja.
2)Pas foto dengan background putih
Edit pas foto gratis disitus ini https://www.freepassphoto.com/preview (ukuran pas foto yang diupload di form digital dengan pas foto yang dibawa di Visa Center di hari H beda. Untuk diupload di form digital minimal 354 x 472 pixel, untuk yang dibawa hard copynya di visa center 3,3cm x 4,8 cm). Di visa center bawa 2 print pas foto ukuran 3,3cm x 4,8 cm. Pas foto background putih, baju yang dipakai wajib warna gelap (biru tua/hitam).
3) Bukti tiket pesawat pulang-pergi
Tiket pesawat berangkat wajib lengkap dari Indonesia ke China (misalkan CGK - KUL by airline x, KUL-Beijing by airline y). Kalau tiket pesawat pulangnya dari China sampai KUL aja ga masalah.
4) Booking hotel di setiap kota (hotelnya harus ada nomor teleponnya)
Itinerary/rencana perjalanan yang diisikan di formulir online wajib sesuai dengan bookingan hotel. Misal tanggal 1-5 mau ke Beijing, tanggal 6-10 mau ke Xian, nah bookingan hotelnya harus sesuai (book hotel di beijing dari 1-5, Xian dari 6-10). Jika kasusnya 1 keluarga bepergian bersama, bookingan hotel dilakukan oleh nama ayah, maka wajib melampirkan fotocopy KK untuk permohonan ibu dan anak sebagai bukti relasi.
5) Paspor lama dan baru (beserta fotocopinya)
Fotocopy paspor bagian depan yang ada tulisannya Republik Indonesia (halaman sebelum identitas), identitas, catatan pengesahan, sama halaman paling belakang. Jika pernah punya visa china bagian itu juga difotocopy. Fotocopy ini berlaku untuk paspor lama dan paspor baru. Paspor lama dan baru dibawa di hari H.
6) Fotocopy KTP
Jika paspor tidak ada kolom ttd wajib menyertakan fotocopy KTP.
7) Stempel dari negara lain yang kurang jelas
Jika ada stempel masuk dari negara lain (dari paspor yang aktif) yang tanggal masuk/keluarnya tidak jelas, wajib bikin surat pernyataan. Formatnya kurang lebih:
SURAT PERNYATAAN
Nama :
No paspor :
Menyatakan bahwa saya akan menjelaskan terkait riwayat perjalanan yang terdapat stampel keluar masuk imigrasi yang kurang jelas :
Tanggal keluar masuk Indonesia :
Tanggal keluar : DD-MM-YY , Tanggal masuk : DD-MM-YY
Tanggal masuk dan keluar, alasan perjalanan ke Negara lain :
Perjalanan wisata/umroh/bisnis ke ............., Tanggal masuk DD-MM-YY, Tanggal keluar : DD-MM-YY
Dokumen pendukung : Saya lampirkan tiket pada perjalanan tersebut, namun saya tidak dapat melampirkan boarding pass pada perjalanan tersebut karena sudah hilang -- (kasusnya jika boarding pass sudah hilang. Jika tiket juga hilang ditulias saya tidak dapat melampirkan tiket dan boarding pass dalam perjalanan tersebut karena ....)
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa adanya paksaan dari pihak manapun, dan saya bersedia menanggung segala konsekuensi hukum yang berlaku atas kebenaran informasi yang saya berikan.
Surabaya, ... Maret 2025
NAMA pemohon
(Kalau bisa melampirkan tiket perjalanan, maka print juga bukti reservasi tiket pesawat ke negara yang stempel tanggal keluar masuknya kurang jelas tersebut)
(Kalau keluar/masuk suatu negara pakai gerbang autogate maka ditulis tanggal keluar/masuknya kemudian (Autogate). Misal 01-01-2025 (Autogate)
8) Datang lebih awal
Datang 1 jam sd 30 menit sebelum jam 9 pagi supaya mendapatkan antrian awal. Rekomendasi datang sekitar jam 08.00-08.30. Antri sebelum jam buka diluar ruangan kantor gpp.
9) Bawa Laptop
Bawa laptop jika diminta membuat surat pernyataan tambahan. Disana disediakan komputer untuk login email dan print.
10) Bawa Bekel
Bawa makanan rngan/minuman untk persiapan jika antrian lama.
11) Surat Kuasa
Jika membawakan aplikasi selain milik diri sendiri, wajib pakai surat kuasa. Identitas di surat kuasa pakai nomor paspor, jangan nomor KTP. Tidak perlu pakai meterai.
***
Hmmm oke. Begitu banyak yang harus kulakukan di waktu bersamaan karena di perjalanan ini aku baru punya 1 kelengkapan, tiket KL-Kunming! Wkwkwk.. Namun aku berusaha fokus ke satu persatu hal. Rencanaku, besok (Jumat) aku akan otw ke Konsulat Jenderal China yang ada di Gedung Spazio. Jadi aku harus menyelesaikan semua persyaratannya hari ini! Aku mulai dari hal paling dasar yaitu memperdalam itinerary-nya dulu. Seperti udah kujelaskan, itinerary-ku selama disana nanti adalah seperti ini
23 Maret – 2 April 2025
Eksplorasi Yunnan
(Dari Kunming – Lijiang – Shangri-La - Dali - Kunming)
2 – 8 April 2025
Ikut tur ke Tibet - start dari Kota Kunming (Penerbangan Kunming - Lhasa)
(Lhasa – Yamdrok Lake – Gyantse – Shigatse – Everest Base Camp)
8 – 12 April 2025
Eksplor Chengdu dan Jiuzhaigou
(Makan hotpot, ngelus panda, lalu lanjut ke surga tersembunyi Jiuzhaigou)
Tiket Kereta Antar Kota
Satu hal yang harus kupastikan sebelum membeli tiket pesawat pulang adalah tiket kereta antar kota. Karena aku akan berpindah kota cukup sering selama di China, satu hal krusial yang harus diamankan terlebih dahulu adalah tiket kereta cepat antar kota. Karena meskipun kita udah bikin itinerary selengkap dan sedetail apapun, kalau kehabisan tiket kereta kesana, ya sama aja bakal sangat memusingkan nantinya.
Aku sempat membaca kalau pembelian tiket kereta cepat di China secara resmi baru dibuka H-14 sebelum tanggal keberangkatan. Tapi untungnya, lewat aplikasi Trip.com, kita bisa booking duluan hingga H-60. Sistemnya adalah kita bayar dulu, lalu Trip akan otomatis membelikan tiket itu saat penjualan resmi dibuka. Aman banget buat traveler yang nggak mau ribet-ribet hunting. Memang kalau dibandingkan dengan beli tiket di website KAI-nya China, di Trip.com ada selisih biaya layanan Rp 45.000/tiket/rute, ah tapi yasudahlah, nggak mau ribet kan. Akhirnya aku booking tiket-tiket kereta penting ini: 1)Kunming – Lijiang 2)Lijiang – Shangri-La 3)Shangri-La – Dali 4)Dali – Kunming 5)Chengdu – Huanglong Jiuzhai dan terakhir 6)Huanglong Jiuzhai – Chengdu
Huahhh... lega rasanya setelah semua pembelian tiket kereta selesai, setidaknya aku tahu spine dari itinerary ini udah terbentuk kuat! Yaah meskipun itu sistemnya masih pre-booking, tapi aku yakin kok bakal mendapatkan semua tiketnya! Next step!
Next, tiket pesawat kembali ke Indonesia!
Dari tiket kereta diatas, terlihat bahwa perjalanannku akan dimulai dari Kota Kunming dan berakhir di Kota Chengdu. Seperti udah kujelaskan diatas, aku sudah mempunyai tiket pesawat Kuala Lumpur - Kunming. Sebagai pelengkap, aku harus membeli juga tiket pesawat dari Chengdu kembali ke Asia Tenggara (Singapore, Malaysia, Indonesia), serta Indonesia ke Kuala Lumpur PP. Setelah pencarian yang cukup intens, aku memutuskan beli tiket Shenzhen Airlines dari Chengdu ke Kuala Lumpur, transit di Shenzhen. Harganya oke, waktunya pas, dan yang penting yaitu landing di KL, yang punya banyak opsi penerbangan murah ke Indonesia.
Next, tiket pesawat PP ke TIBET !
Lanjut ke bagian yang lebih “berani” yaitu membeli tiket pesawat ke Tibet. Masalahnya, nggak semua agen penerbangan mau jual tiket ke Lhasa karena untuk masuk Tibet harus punya Tibet Travel Permit (TTP). Tapi untungnya, aku nemu satu website ini yaitu eDreams, yang masih memungkinkan pembelian tiket Kunming – Lhasa tanpa harus input TTP. Setelah mempertimbangkan masak-masak, akhirnya aku booking tiketnya disini, Kunming - Lhasa menggunakan maskapai China Eastern Airlines.
Setelah itu aku cari tiket keluar dari Lhasa menuju Chengdu. Setelah mempertimbangkan berbagai macam opsi, dan akhirnya ketemu harga yang masuk akal yaitu 1,8 juta rupiah dengan Lucky Air, sudah termasuk bagasi. Aku sempat baca bahwa Lucky Air ini adalah maskapai budget asal Kunming, jadi wajar banyak rute dari Tibet ke arah barat daya China mereka tangani. Untuk tiket pesawat ini, aku sudah bisa membelinya di Trip karena untuk keluar Tibet tidak terlalu ketat persyaratan pembeliannya.
Dan begitu semua tiket itu terbeli—dari kereta, pesawat domestik, hingga tiket pulang—aku duduk di depan laptop dan rasanya…
LEGAAA BANGET.
Akhirnya, pondasi perjalanan ini sudah benar-benar terbentuk. Huhuhu.. Capeknya ngeluarin duit.. Aku istirahat dulu
***
Next, booking penginapan!
Proses booking-booking itu… bener-bener melelahkan. Lelah
fisik karena harus mantengin layar lama banget, klik sana-sini,
bandingin review, buka peta, cek fasilitas. Dan lelah mental karena
ya… duit keluar terus, tanpa jeda. Satu klik, ratusan ribu melayang (padahal klik-nya berkali-kali).
Belum bayar visa, udah keluar lagi buat tiket kereta. Belum beli tiket
cable car, udah harus bayar penginapan wkwkwk... Super mantaap!
Tapi aku sadar, ini pilihanku sendiri. Dan seperti pepatah bilang: kalau sudah terlanjur basah… ya sekalian berenang sekalian lah! Jadi setelah beberapa saat mental cooldown, aku lanjut lagi untuk tahap selanjutnya yaitu booking hotel-hotel tempat nginap di setiap kota. Untuk hotel ini aku punya beberapa kriteria antara lain:
- Lokasi harus strategis—tengah kota, deket pusat keramaian traveler atau spot populer kayak kota tua, pasar malam, atau jalur backpacker. Biar gampang dicari, gampang cari makan dan suasana nggak sepi.
- Harga maksimal 250 ribu rupiah per malam—karena ini trip panjang dan nginepnya banyak malam, budget harus dikontrol banget.
Toilet dan shower harus berdekatan. Bukan demi drama air panas, tapi demi satu hal yaitu.... cebok wkwkwk. Ya, aku butuh shower yang bisa ditarik ke WC, karena aku masih nggak nyaman cebok pakai tissue. Wkwkwk… kebutuhan dasar, tapi krusial.
Prosesnya tentu aja nggak sebentar. Aku buka satu per satu kota, mulai dari Kunming, Dali, Lijiang, Shangri-La, Chengdu, Jiuzhaigou. Liat peta, zoom in lokasi, baca review, filter harga, intip foto kamar mandinya! Awalnya aku lihatnya via Agoda, tapi kok menurutku pilihannya agak terbatas dan harganya agak mahal. Pikir-pikir sejenak, tiba-tiba aku teringat kayaknya di trip.com bisa deh booking penginapan juga. Dan... booommm... muncul banyak banget pilihan disitu dengan range harga yang bervariasi! Bahkan banyak banget hostel atau hotel lokal China yang hanya muncul di Trip.com, bukan di platform barat seperti Booking atau Agoda. Well, wajar sih ya karena trip itu kan punya China sendiri. Disitu aku bisa dengan mudah booking hotel yang bagus (karena pilihannya banyak dan review-nya lengkap). Satu demi satu, aku kunci semua penginapan. Dan walaupun prosesnya makan waktu, begitu semua udah ter-booking, rasanya kayak, “Oke… satu layer stres lagi terangkat.”
Last, booking aktivitas harian yang harus disiapkan jauh-jauh hari!
Sekarang tinggal lanjut ke persiapan akhir yaitu booking aktivitas yang harus dirampungkan dari jauh-jauh hari. Traveling ke China kali ini benar-benar jadi proses persiapan paling panjang dan terdetail yang pernah kulakukan. Nggak seperti perjalanan-perjalananku sebelumnya yang kadang serba spontan dan "yaudah nanti beli aja di tempat", kali ini semua harus dirancang dengan teliti—dari rute, visa, tiket kereta, tiket pesawat, hotel, sampai itinerary harian. Untuk booking aktivitas harian ini, lagi-lagi aku mempercayakan ke trip.com karena disitu sudah banyak paket yang disediakan.
Berdasar itinerary yang udah aku susun sebelumnya, salah dua kota yang akan kukunjungi adalah Lijiang dan Jiuzhaigao. Berdasar browsingku, salah satu tempat di Lijiang yang wajib banget dikunjungi itu adalah Yulong Snow Mountain; sementara untuk Jiuzhaigao adalah Taman Nasional Jiuazhaigao.
Yulong Snow Mountain
Aku benar-benar mempelajari seluk beluk Yulong Snow Mountain sebelum eksekusi, karena ini merupakan salah satu tempat tujuan wisata utama di Lijiang, yang berarti bakalan rame banget nantinya. Berikut poin-poin penting yang aku pelajari tentang Yulong Snow Mountain:
1. Jadi titik-titik pemandangan di Yulong Snow Mountain itu bisa diakses dengan beberapa kereta gantung yang ada didalam taman. Ada beberapa cableway (kereta gantung) dengan ketinggian dan tujuan yang berbeda. Yang paling populer dan tinggi adalah:
a. Glacier Park Cableway
Mengangkut pengunjung dari sekitar 3.356 m hingga 4.506 m di atas permukaan laut,
Setelah turunnya, tersedia jalur kayu yang mengarah ke observation deck di 4.680 m, tempat pengunjung bisa melihat gletser Baishui No.1 dan puncak Yulong yang megah,
Pemandangannya mencakup lanskap gletser yang spektakuler, formasi es, dan puncak-puncak yang sering tertutup salju, sangat dramatis bagi foto dan penggemar alam tinggi .
b. Yak Meadow Cableway
Berangkat dari ketinggian sekitar 3.600–3.700 m, berkisar antara 3.600 m ke 4.000 m atau mencapai 3.650–3.700 m
Pemandangannya berupa padang alpine yang luas, dihiasi yak yang merumput, dan latar belakang puncak bersalju; sangat cocok untuk pengalaman tenang dan pemandangan lembah luas
Terkesan lebih santai dibanding Glacier Park, dengan jalur terbuka dan suasana meditatif
c. Spruce Meadow Cableway
Mengangkut dari 3.000 m ke sekitar 3.240–3.249 m
Pemandangannya terdiri dari padang tinggi yang dikelilingi hutan cemara, suasananya damai dan cocok untuk keluarga atau pengunjung dengan sensitivitas terhadap ketinggian
Sangat aksesibel dan nyaman, dengan jalur terawat yang mudah dijelajahi
Jadi intinya kita harus milih jalur cableway mana yang akan kita ambil, dan harus booking tiket cableway-nya jauh-jauh hari supaya ga kehabisan. Jalur cableway paling utama dan paling banyak diambil adalah Glacier Park Cableway.
2. Tiket
masuk kawasan Yulong Snow Mountain itu terpisah dari tiket cableway.
Jadi kita harus beli dua tiket: satu untuk kawasan, satu lagi untuk
cable car-nya. Biasanya juga ada tambahan biaya shuttle bus wajib,
karena kendaraan umum/pengunjung tidak boleh masuk langsung ke area
cable car.
Untuk tiket masuk kawasan Yulong Snow Mountain, nanti bisa dibayarkan ditempat saja. Biasanya sudah ada petugas yang nyamperin kita bahkan saat masih di mobil di gerbang masuk, dan bisa dibayarkan dengan Alipay. Biaya 100 RMB/orang.
3. Di
atas, ada oksigen tipis, jadi banyak orang beli tabung oksigen kecil
sebelum naik cable car. Ini penting apalagi kalau badan lagi kurang fit.
Oksigen bisa dibeli di Kota Lijiang sebelum berangkat, harganya sekitar 15-20 Yuan pertabung portable.
4. Cuaca dan suhu bisa sangat dingin, bahkan saat musim semi, jadi jaket tebal dan sarung tangan wajib hukumnya.
5. View
di atas luar biasa: pemandangan salju, pegunungan, dan langit biru
jernih yang benar-benar bikin takjub. Nggak heran kalau tempat ini
sering disebut “Swiss-nya China”.
6. Lijiang Impression Show (Impression Lijiang Performance)
-
Ini adalah pertunjukan budaya raksasa karya sutradara terkenal Zhang Yimou (yang juga menggarap pembukaan Olimpiade Beijing 2008).
-
Pertunjukan dilakukan di open-air theater dengan latar belakang megah puncak Yulong Snow Mountain. Jadi, bukan sekadar panggung biasa, tapi alam yang jadi latarnya.
-
Lebih dari 500 penampil (kebanyakan adalah penduduk lokal dari suku minoritas Naxi, Yi, dan Bai) menampilkan tarian, nyanyian, dan ritual tradisional yang menggambarkan kehidupan sehari-hari di dataran tinggi Yunnan.
-
Durasi sekitar 1 jam, dan biasanya dipentaskan beberapa kali dalam sehari (pagi/siang).
-
Suasananya sangat epik dan monumental: musik menggema di udara tipis pegunungan, penari-penari berpakaian tradisional bergerak serempak, dengan Yulong Snow Mountain menjulang di belakang. Banyak yang bilang ini pengalaman yang bikin merinding.
7. Blue Moon Valley
-
Terletak di kaki Yulong Snow Mountain, dekat Gletser Baishui.
-
Disebut “Blue Moon Valley” karena aliran airnya berwarna biru toska terang dan bentuk lembahnya menyerupai bulan sabit jika dilihat dari atas.
-
Pemandangannya mirip danau-danau Alpen: air jernih dengan pantulan pegunungan salju, dikelilingi hutan pinus dan padang rumput.
-
Tempat ini sangat populer untuk jalan santai dan fotografi, apalagi kalau cuaca cerah.
-
Kadang disebut juga sebagai “Little Jiuzhaigou” karena warna air dan suasananya mirip dengan Taman Nasional Jiuzhaigao, tapi versi mini.
Setelah yakin ngerti sistemnya, barulah aku akan lanjut ke proses booking tiketnya secara online, supaya saat tiba di Lijiang, aku tinggal tunjuk bukti booking dan langsung berangkat.
OK, 7 poin itulah yang kusimpulkan dari Yulong Snow Mountain. Awalnya tentu saja aku ingin bisa mengunjungi semua tempat itu dalam 1 hari. Tapi setelah browsing lebih dalam, ternyata itu tidak memungkinkan karena jarak antar tempat wisata cukup berjauhan, dan tentu saja jangan melupakan kata "antri" ketika masuk tempat wisata di China. Penduduknya mereka sendiri aja udah lebih dari 1 miliar, dan mereka juga hobi berwisata. Jadi bisa disimpulkan sendiri wkwkwk....
Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, aku mengambil paket Glacier Cable Way + Electronic Car ke Blue Moon dan Lijiang Impression Show dari Trip.Com. Biayanya sekitar 750rb rupiah. Cableway lainnya? Pengeeen... tapi berdasar browsingku, ga memungkinkan untuk mengunjungi itu semua dalam 1 hari, jadi aku mengambil yang paling utama aja. Semoga pilihan paling tepat.
Jiuzhaigao National Park
-
Tiket masuk wajib dibeli secara online. Saat ini tidak ada penjualan tiket on the spot di loket taman, jadi semua pengunjung harus reservasi lewat platform resmi atau mitra penjual tiket.
-
Salah satu platform yang umum dipakai wisatawan asing adalah Trip.com, tapi penjualannya baru dibuka sekitar 7 hari sebelum tanggal kunjungan. Jadi, kalau kamu browsing jauh hari sebelumnya, kemungkinan tiketnya memang belum tersedia -- OK karena Jiuzhaigao adalah kota terakhir yang kukunjungi, dimana itu masih 2 bulan kedepan maka aku belum bisa booking tiket masuknya. Aku cuma memberikan reminder di HP-ku untuk segera booking seminggu sebelum kedatanganku kesana.
-
Kuota pengunjung per hari dibatasi ketat (demi konservasi taman), sehingga booking cepat begitu penjualan dibuka sangat disarankan, apalagi di musim liburan atau golden week.
-
Sistem tiket biasanya sudah termasuk akses shuttle bus dalam taman (karena kendaraan pribadi dilarang masuk), jadi kamu akan berganti dari pintu utama ke bus internal yang berhenti di spot-spot utama. Harga tiket masuk + shuttle bus sekitar 600ribuan.
Persiapan sudah hampir 100%.
Tiket-tiket pesawat sudah di tangan, kereta cepat udah dibooking, semua hotel sudah terkunci, bahkan aktivitas-aktivitas penting seperti Yulong Snow Mountain dan Jiuzhaigou pun sudah direncanakan matang. Sekarang tinggal satu langkah krusial terakhir sebelum semuanya resmi siap:
Mengajukan visa China.
Ini... harus berhasil !
Part Selanjutnya : DISINI
0 comments:
Posting Komentar